Oleh: Ev. Iin Tjipto
Raja memerintah dengan
otoritas-Ku. Raja duduk
bersama-sama dengan Aku dan memerintah bersama-sama dengan Aku. Raja mengenal isi hati-Ku dan bertindak
seperti yang Aku perintahkan. Seorang raja bertanggungjawab atas umat yang ada di bawahnya, pemerintahan harus
dijalankan dengan benar. Seorang raja harus memiliki karisma dan otoritas yang teruji. Setiap
anak-anak-Ku yang memiliki panggilan raja, haruslah rajin untuk belajar dan tekun. Seorang raja harus teruji dalam menghadapi segala situasi
dan kondisi. Ada waktu-waktu dimana tekanan akan datang dari segala
arah dan seorang raja harus bertahan
kuat dan berkemenangan. Raja tidak
kenal menyerah, raja semakin hari harus semakin kuat dan bijaksana dalam menghadapi segala keadaan.
Raja harus mengerti bagaimana bisa memberi
makan rakyatnya dengan adil dan benar. Ada waktu dimana kesetiaan dan
pengertian seorang raja diuji, karena raja akan hidup sebagai orang yang mendapatkan kepercayaan besar dari-Ku.
Dan seorang raja bisa jatuh dalam level manapun. Tidak ada
satupun raja yang bisa bertahan dan tetap setia tanpa pelatihan dan pembentukan. Godaan bagi seorang raja sangat
besar dan beragam. Raja identik dengan kekuasaan
dan kelimpahan. Hanya orang-orang yang teruji yang akan dapat bertahan
dan menang. Seorang raja juga harus belajar
tata cara dan protokuler dalam menghadap kepada-Ku. Ada hari-hari
dimana seorang raja perlu untuk hanya duduk
diam dan mendengarkan instruksi-Ku, Raja di atas segala raja.
Ada saatnya semua keadaan aman, memerintah, dan tidak berperang. Tapi
ada saat raja harus terus berperang
dan memperluas wilayahnya. Tidak banyak waktu untuk duduk diam dan
tidak maju berperang. Seorang raja harus memimpin
peperangan di garis depan bersama para panglimanya. Raja harus mengerti situasi peperangan yang
dihadapinya, mengerti posisi, kedudukan, dan kekuatan lawan. Musuh
terbesarnya adalah kemalasan dan kesombongan yang membawa kelalaian.
Tidak ada raja yang maju berperang untuk mati konyol karena tidak menguasai
medan. Ketika pekik peperangan digemakan raja harus yakin dan memimpin
pasukannya untuk berperang dengan keyakinan akan sebuah kemenangan. Ketika
sebuah peperangan terjadi, maka pikiran kita harus hanya memikirkan kemenangan. Ketika engkau percaya akan
sebuah kemenangan, maka 70% dari peperangan sudah kau menangkan. Terlepas dari
jumlah kekuatan dan kedudukan, pertama-tama raja harus menguasai medan
peperangan terlebih dahulu. Ketika kita percaya akan sebuah kemenangan, kita
akan bertindak seperti seorang
pemenang, maka kemenangan tinggal menunggu waktu saja.
Raja yang cerdas akan mengerti
bagaimana untuk berperang dengan kemenangan mutlak dan sesedikit mungkin korban. Selalu ada cara dan strategi yang tepat untuk berperang dalam segala medan.
Hari-hari ini hati-ku rindu agar raja-raja-Ku mengenal hati-Ku dan bisa
menangkap dari-Ku dengan tepat apa yang harus dilakukan dalam menghadapi lawan.
Di dalam tinggal tenang dan percaya
kepada-Ku di situlah kekuatanmu dan di situlah engkau akan mengerti
kerinduan hati-Ku akan sebuah kemenangan. Kemenangan demi kemenangan yang Aku
rindukan adalah ketika engkau berperang dan engkau membawa pulang seluruh jarahan itu, jiwa-jiwa, dan harta benda.
Jiwa-jiwa itu yang paling Kurindukan untuk engkau persembahkan di hadapan-Ku,
untuk menjadi milik-Ku sendiri. Perluas daerahmu hai raja-raja-Ku, taklukkan
daerah musuh dan ambil jarahan, bawa pulang jarahan itu, bawa pulang jiwa-jiwa
itu dan jadikan mereka milik kepunyaan-Ku. Setiap daerah musuh harus kau taklukkan
dan ambil setiap jiwa yang bisa kau ambil. Kuasai setiap wilayah dan taklukkan
di bawah kekuasaan-Ku. Jadilah pemenang dan nikmati semua yang baik dan
melimpah dari-Ku. Hiduplah sebagai seorang raja yang mengenal hati-Ku dan
melayani-Ku.
Kerendahan hati, hikmat, pengertian, dan kebesaran hati
adalah modal dasar karakter raja yang Ku cari. Harus bangkit raja-raja yang menguasai semua bidang: politik,
ekonomi, perfilman, musik, tarian, pendidikan, dsb agar dunia diajar,
ditaklukkan, dan kerajaan-Ku datang atas Indonesia.