Oleh: Ev. Iin Tjipto
Seperti namanya pilar demikianlah mereka yang Kupanggil untuk menjadi
pilar-pilar atau soko guru, yaitu orang-orang yang bisa dipercaya dan selalu tenang. Tidak ada pilar yang sibuk
menengok ke kanan dan ke kiri. Sebuah bangunan pasti akan runtuh jikalau pilar
yang menopang seluruh bangunan berpindah tempat. Ada anak-anak-Ku yang
Kupanggil sebagai pilar, namun seringkali mereka tidak menyadari panggilan ini.
Dan pada akhirnya, mereka menjadi terlalu sibuk seperti seorang Martha dengan
setumpuk daftar pekerjaannya.
Pilar adalah sesuatu yang solid
dan kokoh. Kekuatan sebuah bangunan bertumpu pada pilar-pilar yang ada.
Pilar setia menanggung setiap beban dengan doa dan iman, pilar akan berdiam di
hadapan Tuhan dan setia. Ketika sebuah pilar ditancapkan, maka seberapa besar
kekuatan yang harus dipikulnya, maka sedalam itulah kedalaman sebuah pilar
harus ditancapkan ke dalam tanah. Ada anak-anak-Ku yang tidak tahan dengan
proses ditancap dan ditekan ke bawah, sebelum sebuah bangunan nampak dibangun
di atasnya. Harus ada sebuah pondasi yang kuat untuk bangunan yang besar.
Banyak anak-anak-Ku yang tidak tahan dan tidak mengerti akan hal ini. Ingat, ada
perumpamaan yang Aku katakan ketika seseorang membangun di atas landasan pasir,
mereka mendengar firman tapi tidak melakukannya.
Pilar adalah orang yang merenungkan
firman dan melakukannya atas hidupnya. Pilar akan Aku beri hal-hal yang
besar. Setiap pekerjaan anak-anak-Ku sekali waktu akan menghalami ujian demi ujian.
Ketika engkau membangun di atas pasir, tanpa pondasi, tanpa kedalaman,
percayalah, hanya butuh sedikit angin pencobaan yang bertiup cukup kencang maka
terbanglah lenyap berhamburan seluruh hasil pekerjaanmu. Berbeda dengan ketika
engkau membangun pondasi di atas batu karang dengan pilar-pilar yang
ditancapkan ke dalamnya. Tentu ada air mata, ada penderitaan, ada teriakan
kesakitan ketika pilar itu dipukul masuk semakin dalam dan semakin dalam.
Namun, ketika tiba waktunya dan bangunan mulai didirikan di atas pilar-pilar
itu, lihatlah betapa kuat dan eloknya bangunan itu, bahkan angin kencang
sekalipun tidak akan menggoyahkannya.
Mereka dengan panggilan sebagai pilar atau sokoguru akan mengalami banyak tekanan dan ujian demi
ujian, untuk memurnikan hatinya dan menguji kesetiaannya. Untuk mengerti
dan mengenal akan Aku, sangatlah penting untuk berakar kuat ke bawah sebelum
naik ke atas untuk bertumbuh dan berbuah lebat.
Pilar kadang tidak menerima
pujian. Bangunan yang tampak indah itu yang akan lebih banyak menerima
pujian daripada pilar-pilar yang cenderung nampak dingin dan membisu. Mereka
dengan panggilan pilar mengerti
artinya mengabdi dan tinggal
diam dekat dengan Tuannya. Pilar-pilar adalah orang-orang yang setia dan bekerja melayani tanpa pamrih
dan bukan karena pujian. Pilar-pilar atau sokoguru mengerti artinya bahwa
kemuliaan hanya milik Tuannya, dia hanya mengabdi dan setia mengerjakan apa
yuang Tuannya perintahkan.
Panggilan sebagai pilar butuh
ketekunan dan penantian sampai Tuannya bersabda. Kadang bahkan tidak
dibutuhkan kalimat yang keluar dari Tuannya. Pilar yang dewasa mengerti artinya
kedipan mata atau tatapan mata Tuannya. Mereka adalah orang-orang yang akan
begitu besar di hadapan-Ku menjadi bagian dari tua-tua yang selalu melempar
mahkotanya di hadapan tahta Allah. Kemuliaan mereka tidak banyak nampak di
dunia, tetapi mereka menerima upah yang sangat besar di surga.
Doa, iman, kedewasaan,
ketenangan, ketekunan, kesetiaan, pengabdian, bisa dipercaya, mengerjakan
hal-hal yang banyak tidak disukai orang lain, bukan hal-hal yang spektakuler, tetapi
hal-hal yang penting dan mendasar, bukan pengkotbah yang dashyat, tetapi
seringkali guru yang meletakkan dasar kehidupan, itulah karakter seorang pilar.
Semakin banyak orang yang mau menyerahkan hidupnya sebagai pilar, maka semakin
banyak hal-hal besar yang bisa dibangun bagi Kerajaan Surga. Setialah karena
kemuliaan yang sangat besar telah Kusiapkan bagimu.