Blog ini adalah kisah perjalanan hidup bersama Tuhan Yesus Kristus. Saya berharap blog ini dapat menjadi berkat bagi semua orang yang membaca. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (Note: Every posts in this blog is in Indonesian or Bahasa, so it'll be a bit messy when it's translated to English.)
Pusing Menentukan Panggilan apa yang cocok bagi hidup kita?
6 Hamba Tuhan memberikan sedikit penjelasan tentang panggilan-panggilan tersebut. Penjelasan-penjelasan di bawah ini, dikemukakan para hamba Tuhan pada saat kebaktian pelantikan di Holy Stadium JKI Injil Kerajaan, tanggal 30 Juni 2011.
Mari kita pelajari bersama tentang karakteristik-karakteristik dari setiap panggilan.
Panggilan Pilar, dijelaskan oleh Ev. Yusak Tjipto.
Ciri orang yang memiliki panggilan PILAR:
Hidupnya ditekan oleh Tuhan, tidak menonjol, sehingga semakin mengakar ke dalam.
Apabila dikata-katai, disalahi, difitnah, dst maka Pilar akan tetap berdiam diri dan mengucap syukur senantiasa.
Pilar itu kokoh dan menopang segalanya.
Pilar dapat selalu bertahan dalam keadaan apapun juga karena Pilar mengandalkan Tuannya.
Pilar suka mendoakan orang lain, bersukacita kalau orang lain berhasil, bukan bersukacita karena dirinya sendiri.
Pilar tidak pernah dipuji, tidak pernah diingat, sehingga Pilar memiliki kerendahan hati yang luar biasa, mengucap syukur dalam segala perkara. Pilar tahu bahwa segala-galanya ditetapkan oleh Tuhan.
Pilar suka berdoa dan membaca Firman Tuhan. Firman tersebut yang terus membersihkan bagian yang kotor dan retak.
Panggilan Imam, dijelaskan oleh Ev. Daniel Krestianto.
Ciri orang yang memiliki panggilan IMAM:
Imam wajib menyerahkan nyawanya untuk saudara-saudaranya, tanpa alasan apapun. Imam dimampukan karena Roh Kudus sendiri yang memimpin dan memberi kekuatan.
Imam memiliki hati yang murni dan tulus. Imam bukanlah calo Surga, dia harus menjaga hidupnya dalam kekudusan dalam segala hal. Imam melakukan segala sesuatu dengan hati yang bersukacita.
Imam tidak mementingkan diri sendiri.
Imam tinggal di ruang kudus. Imam tidak bersaing satu sama lain.
Imam tidak pernah mengandalkan emosinya sendiri. Walau Imam dibuat salah, Imam dikorbankan, ditindas, dihina, Imam tahu bahwa TUHAN sendiri yang akan membelanya.
Imam itu seperti domba. Dia diam, selalu mengikuti kemanapun Tuannya pergi. Dia berserah penuh pada Tuannya. Karena dia tahu bahwa Tuhannya akan beracara, melindungi, dan membela kawanan domba-Nya.
Imam bertugas sebagai perantara antara Tuhan dan jemaat. Imam bertugas melakukan pendamaian agar rencana Tuhan jadi pada setiap orang.
Panggilan Pengerja, dijelaskan oleh Pdt. Petrus Hadi.
Ciri orang yang memiliki panggilan PENGERJA:
Pengerja tidak hidup seperti ahli taurat yang tahu Firman, tetapi tidak mengerti apa yang Tuhan mau. Perbendaharaan Firman yang dimiliki digunakan untuk membangun, bukan untuk menghancurkan orang lain.
Pengerja mengaplikasikan Firman dalam kehidupan sehari-hari. Pengerja tidak menggunakan standard kebenarannya sendiri, tetapi berlandaskan Firman Tuhan.
Pengerja lebih bertindak dengan hati, bukan lebih dominan menggunakan otak.
Pengerja bekerja di ladang-Nya Tuhan, untuk penuaian jiwa-jiwa.
Pengerja selalu siap melakukan tindakan profetik yang tolol menurut dunia.
Panggilan Tentara, dijelaskan oleh Ev. Iin Tjipto.
Ciri orang yang memiliki panggilan TENTARA:
Tentara akan menduduki tempat yang telah Tuhan tetapkan.
Tentara diangkat Tuhan.
Tentara selalu bermazmur saat bekerja, karena tentara tahu, dia ada karena kasih Tuhan.
Tentara konotasinya bukanlah orang yang baik, urakan, tidak tahu aturan, banyak kelemahan, tidak punya belas kasihan, sering marah, tidak berjalan dengan otoritas, tetapi Tentara berdiri di posisi paling depan dalam peperangan, berlomba untuk berkorban agar saudaranya yang lain dapat naik dan hidup. Hidup tentara menjadi jembatan untuk orang lain agar yang lain dapat sampai ke tujuannya.
Tentara dilantik untuk memerintah, semua tempat ditembus, dan memberikan kehidupan dan kemerdekaan di sana.
Tentara tidak meminta balasan, dia seperti hujan yang memberi minum, seperti matahari dan aliran sungai yang memberi kehidupan.
Tentara menjadi tudung dan pelindung, memanage dan menyelesaikan semuanya, mengerjakan hingga tuntas.
Tentara memiliki kereta yang penuh dengan strategi Tuhan, menangkap apa yang Tuhan mau, bergerak dalam percepatan.
Tentara memiliki kereta yang mengeluarkan segala kebutuhan, senjata, perlindungan, logistik, dll. Selama tentara tinggal di dalam kehendak Tuhan, semua tersedia. Ada tudung yang menjaga agar tidak keluar dari jalan Tuhan. Selalu dihubungkan dengan cinta dan gelombang yang tidak terhentikan dari Tuhan.
Panggilan Mempelai, dijelaskan oleh Ev. Nani Susanti.
Ciri orang yang memiliki panggilan MEMPELAI:
Mempelai yang kudus memiliki akses ke istana pribadi Tuhan. Mempelai ada untuk menyenangkan mempelai pria-nya.
Mempelai peduli akan orang lain.
Mempelai selalu siap melupakan masa lalunya yang buruk. Mempelai tidak bernostalgia dengan masa lalunya, karena hal itu bisa memicu keributan.
Mempelai mudah mengampuni dan melupakan perbuatan orang yang pernah menyakitinya.
Mempelai hidup bergantung pada mempelai lelakinya. Mempelai selalu bergantung pada Tuhan. Mempelai sadar bahwa semuanya karena Dia, bukan karena kemampuan kita pribadi.
Bagi saudara-saudari yang masih merasa kebingungan dalam menentukan panggilan yang paling dominan di dalam hidupnya, atau Anda ingin melakukan cross-check apakah panggilan Anda sudah tepat atau belum, Anda bisa mencoba menjawab 10 pertanyaan Pilihan Ganda yang terdapat di alamat website " http://www.quotev.com/quiz/5749955/6-Panggilan/ ".
Semoga penjelasan dan quiz simple ini bisa menjadi berkat bagi saudara-saudari sekalian. GBU all.
Ibrani 12:5-6, "Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
Ada banyak orang yang salah mengerti tentang arti PASUKAN. Saat kita mendapat kata "Pasukan", itu artinya kita akan menerima didikan yang lebih lagi. Standard yang kita dapat pun berbeda, saat kita menerima bintang, itu artinya kita termasuk perwira-perwira. Dan salah satu pelajaran pertama yang kita dapat adalah standard didikan untuk kita adalah berbeda dengan orang luar. Tuhan akan memberikan standard yang lebih tinggi bagi kita. Begitu kita dituntut seperti itu, apakah kita sudah siap?
Banyak kali ketika kita dididik, kita memberontak, marah, dan merasa pahit. Untuk menjadi kuat atau lemah, itu adalah pilihan kita. Tidak ada lagi ketidak-disiplinan. Persiapkan diri kita dengan semua hajaran daripada Tuhan. Firman akan menjadi senapan untuk mengenal Tuhan lebih lagi.
Ibrani 12:17, "Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata."
Ada suatu titik dimana kesempatan itu hanya datang sekali saja dan tidak ada kata pengulangan. Cuma ada satu kesempatan. Kita harus memiliki sikap yang berbeda. Jangan kecewa dan marah kepada Tuhan. Kesempatan akan datang dan itu akan ditawarkan kepada kita semua.
2 Korintus 5:4, "Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup."
Mengapa selama ini kita mengalami tekanan dan terasa berat? Karena kita masih memakai iman yang lama, cara berpikir kita yang lama, sementara di lain sisi, kita mengharapkan hasil yang baru.
Uza harus mati agar Daud muncul. Ini berbicara tentang korban kita yang harus naik.
Raja Uzia harus mati, baru kemudian Yesaya mendapat penglihatan tentang tahta Allah.
Janganlah kita menjadi sombong. Orang yang sombong cirinya dia tidak sadar kalau dirinya sombong. Jangan mengeluh dalam segala hal.
Pelantikan bukan cuma berbicara tentang otoritas dan power, tetapi berbicara juga tentang didikan. Cara lama yang kita pakai, semuanya harus mati.