Tuesday, December 20, 2011

Ditimbang Tetapi Terlalu Ringan (Pdm. Budi Muljono)

GBI Baranangsiang
Bandung, 11 Desember 2011

Di Amerika, ada sebuah sistem perkebunan untuk memisahkan kentang yang baik dan yang buruk. Kentang dipisahkan satu per satu, ke dalam bakul-bakul yang tersedia. Kentang yang telah dipisahkan kemudian akan dibawa ke kota untuk dijual dengan harga yang beranekaragam, tergantung dari kualitas kentang tersebut.
Tetapi, ada orang yang melakukan pemisahan kentang dengan cara yang aneh. Semua kentang, yang baik dan buruk, langsung dimasukkan ke dalam truk. Truk tersebut dibawa ke jalan yang berlubang, sehingga truk tersebut terguncang-guncang. Anehnya, secara alami, kentang yang kecil dan yang kurang baik pindah ke bagian paling bawah kentang-kentang itu, yang berkualitas sedang berada di tengah, dan yang berkualitas bagus akan secara otomatis berada di atas. Jalan yang rusak memunculkan kentang yang berkualitas baik ke atas dan yang berkualitas buruk ke bagian bawah tumpukan kentang.
  • Arti dari cerita ini adalah Tuhan membawa kita ke masa-masa yang sulit supaya segala hal yang baik dari kita, muncul ke permukaan.
Daniel 5:1-4, “Raja Belsyazar mengadakan perjamuan yang besar untuk para pembesarnya, seribu orang jumlahnya; dan di hadapan seribu orang itu ia minum-minum anggur. Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem, supaya raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu. Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan perak itu, yang diambil dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem, lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu; mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu."
  • Kejadian ini terjadi saat bangsa Israel diperbudak di Kerajaan Babel. Raja Belsyazar adalah raja yang karena keberhasilannya, menjadi sombong dan bertindak seenaknya. Dia suka mabuk anggur. Bahkan dia melecehkan Tuhan Israel saat mabuk. Pada saat itu, munculah sebuah tangan yang menulis sesuatu di dinding. Semua ahli nujum, peramal, tukang sihir diminta raja untuk membaca dan menafsirkannya, tetapi tidak ada satupun yang bisa. Hingga pada akhirnya Daniel dipanggil dan menafsirkan arti dari tulisan tersebut.
Daniel 5:25-28, “Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel ufarsin. Dan inilah makna perkataan itu: Mene: masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri; Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia."
  • Raja Belsyazar ditimbang Tuhan dan didapati terlalu ringan. Dia tidak masuk standarnya Tuhan.
  • Setuju tidak setuju, suatu saat kita pasti ditimbang Tuhan. Pertanyaannya, apakah kita akan didapati Tuhan berbobot ataukah terlalu ringan?

3 Kesalahan Utama Raja Belsyazar
Kesalahan ke-1. Suka Mabuk oleh Anggur.
  • Daniel 5:2, “Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem, supaya raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu.
  • Orang yang mabuk tidak dapat bekerja dengan baik, bahkan untuk berjalan saja sulit. Mereka berjalan sempoyongan. Oleh karena itu, untuk mengetahui seseorang mabuk atau tidak, polisi melakukan tes “Jalan Lurus”.
  • Orang yang mabuk tidak bisa menghasilkan kualitas yang baik di segala aspek kehidupannya.
  • Contoh: ada orang yang mabuk karena berkat menggunakan seluruh hartanya untuk memuaskan keinginannya sendiri. Dia lupa bahwa keberhasilan yang Tuhan berikan adalah agar dia menjadi berkat untuk orang lain. Waktu kita mengalami musibah, kita terus berdoa. Ketika orang tersebut diberkati, doa dan pelayanan mulai berkurang secara drastis.
“Ingatlah bahwa berkat Tuhan tidak selalu membuat kita terpesona.
Tetapi biarlah Dia yang terpesona karena tindakan kita.”

Kesalahan ke-2. Kesombongan.
  • Daniel 5:22, “Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini.
  • Belsyazar tahu kisah hidup ayahnya (Nebukadnezar), tetapi dia tidak belajar dari kesalahan ayahnya. Nebukadnezar pernah dibuang Tuhan. Setelah dia sadar akan kesalahannya, dia kembali diangkat menjadi raja yang besar lagi.
Kesombongan Tingkat Rendah
Kesombongan Tingkat Tinggi (Bahaya)
“Saya punya mobil bagus.. Saya punya perhiasan bagus.."
"Saya adalah yang paling baik dan benar”, dimana Firman tidak mempan lagi pada orang itu.

“Di dalam diri orang yang merasa benar, pasti terkandung kesalahan.
Di dalam diri orang yang selalu salah, pasti terkandung benarnya juga.”

Kesalahan 3. Melecehkan Tuhan Semesta Alam.
  • Daniel 5:23, “Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga: perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu tuanku serta para pembesar tuanku, para isteri dan para gundik tuanku telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui, dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas tuanku dan menentukan segala jalan tuanku.
  • Bersyazar melecehkan Tuhan Semesta Alam. Dia tidak lagi memperhatikan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Dia memuji dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu.
  • Ada orang yang setiap hari Minggu rajin beribadah. Tetapi pada hari Senin hingga Sabtu, tidak peduli dengan Tuhan. Kegiatan menipu dan berbohong tidak pernah berhenti, dst.
  • Ada juga pelayan Tuhan yang selalu berkata, “Shalom Pa, shalom Bu” di gereja. Setelah kebaktian, mereka dengan rajinnya meniup terompet (merokok), bahkan di depan gereja tersebut. Di dalam gereja, semua orang menjadi malaikat, keluar dari gereja langsung berubah.

Apa yang Mau Ditimbang Tuhan?
1. Pelipatgandaan Talenta.
Matius 25:14-30, “Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
  • Talenta dibuat dari emas. 1 talenta = 34 kilogram emas.
  • Apabila di kurs-kan ke Rupiah, maka 1 talenta = 34 kg emas x 1.000 gram x Rp 450.000,00/gram = Rp 15.300.000.000,00
  • Pada saat Tuhan datang, talenta kita semua akan diuji. Tuhan tidak akan melihat jumlah yang kita bisa hasilkan. Tuhan hanya akan melihat pelipatgandaannya.
Ilustrasi Pelipatgandaan Talenta yang diambil dari Matius 25:14-23.
Keterangan
Jumlah Talenta
Modal Awal
1
2
5
Hasil yang Diharapkan
2
4
10

Keadaan Saat Ini:.
Keterangan
Jumlah Talenta
Modal Awal
1
2
5
Hasil Saat Ini
2
3
8

Parahnya, yang menghasilkan 8 talenta merasa lebih baik daripada yang menghasilkan 2 talenta. Padahal yang menghasilkan 2 talenta adalah yang terbaik.
  • Pertanyaannya adalah, “Saya punya talenta berapa?”, “Seandainya saya punya 2 talenta, bagaimana agar saya bisa menembangkannya menjadi 4? Apakah saya bisa melipatgandakannya?” Kalau Anda bertanya pada saya tentang pertanyaan-pertanyaan tersebut, saya akan menjawab, “Saya tidak tahu.” Anda harus bertanya pada Roh Kudus, supaya Dia sendiri yang memberitahu Anda dan memberikan jalan untuk melipatgandakannya.
  • Kalau kita memiliki 3 kesalahan utama Belsyazar, maka Roh Kudus tidak dapat bekerja di dalam diri kita.
2. Pelipatgandaan Memberi.
Markus 12:41-44, “Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
  • 1 duit = 2 peser. 2 peser = 1 duit. Peser adalah uang logam terkecil saat itu. Sekarang ini di Indonesia, uang terkecil adalah Rp 500,00.
  • Pada saat itu, orang berlomba memberikan persembahan ke Bait Allah. Untuk menunjukkan statusnya, orang menukarkan uang kertasnya ke uang logam di loket penukaran uang. Sehingga ketika orang kaya memberi, maka bunyi gemerincing uang akan terus-menerus terdengar, karena uangnya banyak.
  • Janda yang memberi 2 peser memberi dari kekurangannya. Sedangkan orang lain memberi dari kelimpahannya. Yesus pun sampai berkata, "Sesungguhnya". “Sesungguhnya” memiliki arti benar-benar. Janda itu benar-benar memberi lewat kekurangannya.
  • Intermezzo. Tuhan itu nilai matematikanya D, 5 roti + 2 ikan = 5.000 orang laki-laki yang makan sampai kenyang, belum termasuk perempuan dan anak-anak. Nilai olahraganya D, orang di dalam air berenang, Dia berjalan di atas air. Hanya Kimia yang nilainya A, Dia bisa mengubah air menjadi anggur.
Ilustrasi:
A memberikan persembahan sebesar Rp 50.000,00.
Sedangkan B memberikan persembahan sebesar Rp 250.000,00.
Semua orang setuju bahwa A memberikan persembahan lebih sedikit daripada B.

Kendala:
Harta A jumlahnya Rp 100.000,00. Itu artinya A memberikan 50% dari uangnya.
Harta B jumlahnya Rp 1.000.000,00. Itu artinya B memberikan hanya 25% dari uangnya.
Dari sudut pandang Tuhan, A memberikan persembahan lebih besar daripada B.

Kesimpulan:Kalau B tetap memberikan persembahan sebesar Rp 250.000,00, sedangkan kekayaan B naik menjadi Rp 10.000.000,00, maka persembahan B hanya 2.5% saja.
  • Sebaiknya kita berdoa, “Tuhan berkati saya dan mampukan saya memberi lebih banyak, entah dalam bentuk doa, uang, pelayanan, dst.”

Lukas 12:48, “Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."


3. Pelipatgandaan Kasih dan Pengampunan.
Kolose 3:13, “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
  • Hari-hari ini, Tuhan sedang menimbang berapa banyak kita mengampuni.
  • Banyak orang yang mengecewakan kita datang satu per satu. Kita tidak bisa menolak mereka. Yang dapat kita pilih adalah respon. Kita bebas menentukan bagaimana respon kita, entah itu positif atau negatif, rasa sakit hati mau disimpan atau dibuang. Sakit hati itu ibarat sampah, namun kenyataan pada saat ini, orang banyak yang suka mengoleksi sampah di hatinya.
Area penyusupan iblis saat ini:
  • Sex bebas dan narkoba.
  • Musik.
  • Kepahitan. Akar pahit membuat rusuh, orang yang kepahitan tidak dapat mengendalikan dirinya.

Lukas 23:34, “Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
Lukas 23:47, “Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"

Lepaskan pengampunan dan berkat pada orang yang mengecewakan kita. Lakukan hal itu sampai semua orang yang tidak percaya bisa bertobat dan ikut berubah.