Ps. Petrus Agung
Purnomo
Holy Stadium, JKI
Injil Kerajaan, Semarang
20 April 2014
Kebaktian pukul 07.00
Dia, yang kita sembah adalah Tuhan
yang bangkit dan Tuhan yang menang.
Seringkali kita berpikir bahwa iblis memiliki sifat yang maha-tahu dan
mengerti segala sesuatu. Dan juga seringkali kita bertanya, “Apakah iblis bisa
membaca pikiran saya?” Sebenarnya bukan begitu, iblis hanya memasukan sesuatu
ke dalam pikiran kita, dan kita menyetujuinya. Kalau kita menggunakan kata
“kehebatan”, sebenarnya iblis itu memiliki umur yang lebih panjang dari kita, dia
sudah ada sejak ribuan tahun lalu, dan sepanjang tahun-tahun tersebut, dia mengamati
perilaku manusia. Dan dia mempelajari dan mengerti bahwa manusia bisa
dijatuhkan dengan tipu daya, bahkan dengan cara yang sama selama berabad-abad.
Iblis hanya memberikan umpan, dan umpannya dimakan oleh manusia.
Iblis tidak tahu untuk apa Yesus datang ke dunia 2.000 tahun lalu. Iblis
tidak tahu bahwa Yesus akan mati dan bangkit untuk menebus umat-Nya. Kalau
iblis tahu, tidak mungkin dia mencoba membunuh Yesus. Bayangkan apabila iblis tahu
bahwa kematian Yesus akan menjadi bencana baginya, maka iblis tidak mungkin
berniat untuk menyalibkan Yesus. Ada beberapa ayat yang mendukung tentang hal ini
dan perlu kita ketahui juga, bahwa di pihak Tuhan, Yesus yang kita sembah, Dia
tidak bisa gagal, dan semua rencana-Nya pasti tergenapi dengan sempurna. Yesus
adalah pattern ‘model’ kita, pola
kemenangan-Nya adalah sama untuk hidup kita. Yusuf pernah berkata bahwa kamu
mereka-rekakan yang jahat padaku, tetapi di detik yang sama Tuhan mereka-rekakan
yang baik padaku.
Iblis Tidak Mengetahui Rencana
Tuhan.
Matius 8:29 (Orang yang kerasukan di Gadara). “Dan mereka itupun berteriak, katanya:
"Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk
menyiksa kami sebelum waktunya?"”
- Ketika Yesus sampai di Gadara dan bertemu dengan orang yang kerasukan roh jahat, maka yang diteriakkan oleh roh jahat adalah, “Apa urusan-Mu dengan kami?” Roh jahat tersebut menebak bahwa Yesus datang ke sana untuk menyiksa mereka sebelum waktunya. Roh jahat tersebut hanya tahu bahwa mereka akan disiksa di neraka selama-lamanya. Mereka berpikir bahwa Yesus yang merupakan musuh besar roh-roh jahat mau merusak pekerjaan mereka, sehingga menimbulkan sebuah rivalitas, sebuah persaingan yang harus dimenangkan. Cara berpikir yang paling negatif dari roh-roh jahat ini adalah, “Yesus mau menyiksa kita lebih cepat dari waktu yang telah ditetapkan.” Pada saat itu, iblis tidak tahu apa-apa tentang penebusan dosa manusia dan tentang rencana Bapa di sorga.
Yohanes 13:1-2 (Iblis membisik kepada Yudas). “Sementara itu sebelum hari raya Paskah
mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini
kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah
sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Mereka sedang makan
bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak
Simon, untuk mengkhianati Dia.”
- Iblis tidak mengira bahwa kedatangan Tuhan Yesus adalah untuk menderita, mati, dan bangkit untuk manusia. Yesus tahu akan saatnya, Yesus mengetahui kehendak dan rancangan Bapa di sorga.
- Ini seperti sebuah permainan catur besar dan iblis benar-benar digoblokin oleh Tuhan. Yesus datang bukan untuk meniadakan Taurat tetapi untuk menggenapi Taurat tersebut. Semua yang terjadi di hidup Yesus menggenapi Perjanjian Lama. Yesus lahir ke dunia ini untuk menggenapi perkataan dan nubuatan nabi-nabi. Bahkan kapan Yesus akan disalib, mati, dan kemudian bangkit pun sudah dinubuatkan di dalam Perjanjian Lama. Yesaya pernah mengatakan bahwa Yesus akan mati tanpa tulang yang patah, bahkan tentang pakaian Yesus yang dibagi-bagi pun sudah dinubuatkan. Tanpa disadari, semuanya digiring untuk menggenapkan kehendak Bapa. Mulai hari ini, giring problem-mu untuk menggenapkan rencana Bapa yang penuh dengan kemuliaan bagi hidup kita.
- Seandainya iblis tahu akan akibat yang akan dia terima apabila Yesus mati di atas kayu salib, pasti dia tidak akan merencanakan penyaliban tersebut.
Yohanes 13:27, “Dan
sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata
kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."”
- Yudas kerasukan iblis. Kalau kita sudah biasa mendengar bisikan-bisikan iblis, pasti ujungnya iblis tersebut ingin merasuki hidup kita. Yesus tahu bahwa Yudas kerasukan iblis, oleh karena itu Yesus berkata, “Apa yang hendak engkau perbuat, perbuatlah segera.” Yesus berkata seperti itu kepada Yudas dan juga kepada iblis yang merasukinya.
- Iblis tidak bisa membunuh Yesus. Tetapi dalam kasus ini, Yesus menyerahkan nyawa-Nya. Tanpa izin dari Tuhan, tidak ada satupun yang dapat membunuh-Nya. Sebagai contoh, di dalam Yohanes 18:4-6 dikatakan, “Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?" Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.” Ketika orang-orang hendak menangkap Yesus, Yesus berkata, “Akulah Dia.” Semua orang saat itu juga jatuh ke tanah. Kalau pada saat itu Yesus berkata, “Tidak ada yang boleh menyentuh Aku!” Maka pada saat itu juga tidak akan ada seorangpun yang bisa menyentuh-Nya. Di dalam Matius 26:53-54 dikatakan, “Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?"” Yesus bisa minta pasukan malaikat membantu-Nya, tetapi Dia menyerahkan diri-Nya untuk menggenapi semua nubuatan yang pernah disampaikan di Perjanjian Lama.
- Saat berhasil membunuh Yesus, iblis merasa menang. Padahal itu bukanlah kemenangan yang sebenarnya, tetapi merupakan awal bencana dan musibah bagi iblis dan para pengikutnya hingga hari ini, sedangkan di pihak Tuhan, Dia menang di dalam setiap detik di hidup kita.
Di dalam Perjanjian Lama, setahun sekali, di hari Passover ‘Paskah’ ini, Imam Besar dengan pakaian kebesarannya akan
masuk ke dalam ruang Mahakudus, dimana terdapat Tabut Tuhan di sana. Imam Besar
tersebut membawa darah anak domba yang disembelih untuk pengampunan dosa kita.
Perjanjian Lama adalah shadow
‘bayangan’, sedangkan Perjanjian Baru adalah substance ‘inti’nya. Imam Besar membawa darah setahun sekali, dia
masuk ke ruang Mahakudus dan memercik darah tersebut ke Tabut Perjanjian.
Dengan pemercikan darah itu, maka secara profetis di Perjanjian Lama,
didamaikanlah manusia dengan Tuhan. Perjanjian lama adalah gambaran dan
sesungguhnya tidak mungkin manusia bisa ditebus oleh darah binatang.
Selama ini, orang mencari Tabut Perjanjian tersebut. Ada banyak teori
yang menyatakan tentang letak Tabut Perjanjian tersebut. Orang Yahudi berkata
bahwa Tabut Perjanjian ada di Etiopia. Tetapi pada tahun 1980’an, ada seorang arkeolog
yang pernah mempelajari tentang medis, yang bernama Ron Wyatt. Pada awal tahun 1980,
Ron pergi ke Israel dan berbicara dengan pejabat pemerintah yang mengurus
penggalian benda purbakala. Dia berkata bahwa pada saat mereka berjalan di Garden
Tomb, dimana terdapat bukit Golgota di seberangnya, seperti ada refleksi
sesuatu yang ilahi, seperti ada tangan yang menunjuk ke sesuatu, pada saat itu
daerah itu banyak sekali tumpukan sampah. Ron percaya bahwa Tabut Perjanjian ada
di sana.
Sampai saat ini, orang Yahudi Orthodox rindu sekali untuk membangun Bait
Allah, namun Bait tidak ada artinya kalau tanpa Tabut Perjanjian. Pada akhirnya,
Ron diizinkan untuk menggali di sana. Ron dibantu oleh 2 orang putranya. Namun
karena salah satunya jatuh sakit, maka kedua anaknya harus kembali ke Amerika. Untuk
itu, penggalian dilanjutkan dengan bantuan dari orang lokal. Sekarang ini,
hasil penggalian ini menjadi suatu perbantahan. Tetapi apabila kita
membandingkan dengan logika Alkitab, menurut saya ini benar.
Setelah masuk dalam, Ron menemukan sebuah celah yang sempit sekali. Ron
merasakan bahwa ada tarikan tertentu untuk masuk ke dalam. Karena Ron tidak
bisa masuk, Ron menyuruh orang lokal untuk masuk. Setelah orang lokal tersebut
keluar, dia tidak mau kembali ke sana lagi. Ron berkata pasti ada sesuatu di
dalam sana. Ron kemudian memperbesar lubangnya, dan kemudian dia masuk ke dalam.
Waktu dia masuk, dia melihat sesuatu yang sangat mencengangkan. Dia melihat Tabut
Perjanjian ada di sana.
Ron sudah meninggal pada tahun 2008 yang lalu. Sebelum dia meninggal,
ada seorang wartawan yang mewawancarainya. Wartawan ini berkata, “Ron, hidupmu
mau selesai, boleh aku tanya sesuatu? Sebenarnya penemuanmu itu valid atau hanya
sebuah kebohongan belaka?” Ron berkata, “Aku tidak bohong, aku melihat Tabut Perjanjian
itu di sana.” Ron sudah berjanji kepada pemerintah Israel bahwa dia tidak akan
menceritakan tentang hal ini kepada publik, karena risikonya akan sangat besar
sekali. Apabila orang Yahudi ekstrim mengetahui akan hal ini, maka mereka akan
mengambil Tabut Perjanjian tersebut dan akan langsung membangun Bait Allah
tanpa pikir panjang lagi. Itu artinya pernyataan perang dengan pihak muslim,
karena apabila Bait Allah kembali dibangun, lokasinya sedikit bersentuhan
dengan mesjid Al-Aqsa. Kalau Bait Allah dipaksakan untuk dibangun, maka otomatis
akan merubuhkan mesjid tersebut dan memicu Perang Dunia ketiga.
Kalau orang-orang Yahudi tahu akan hal ini, mereka akan
berbondong-bondong berbalik dan percaya kepada Yesus. Kenapa? Karena pada saat
Ron masuk ke dalam, dia melihat Tabut Perjanjian dan bertemu dengan 4 malaikat.
Yang aneh, di atas Tabut Perjanjian itu, di bagian tutup pendamaian, Ron melihat
banyak sekali percikan darah. Ron bertanya-tanya, “Ini darah apa?” Kemudian
dilakukanlah penelitian tentang darah tersebut. Darah tersebut bukan darah
binatang, bukan darah domba, tetapi darah manusia, namun tidak seperti darah manusia
pada umumnya. Darah ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan darah itu
masih hidup hingga saat ini.
Kalau kita menerima Tubuh dan Darah-Nya, kita percaya bahwa the life is in the blood and the blood is
still alive today ‘ada kehidupan di dalam darah dan darah itu masih hidup
hingga hari ini’. Ron kemudian melihat ke atas, ada retakan di bagian atas. Ron
tahu bahwa itu bukan retakan alami, tetapi retakan yang diakibatkan karena
gempa bumi. Ron kemudian mengukur dengan alatnya dan mencari tahu retakan ini
akan berujung hingga kemana. Dia tes dan kemudian dia menemukan bahwa retakan itu
sampai keluar. Ron kemudian melihat ke bagian atas, dia menemukan ada sebuah lubang,
dan lubang itu pernah digunakan untuk menyalibkan seseorang.
Saat Yesus disalib, ketika Dia mati, bagian bawah Bukit Golgota retak,
dan Darah-Nya dicurahkan hingga habis. Terbukti saat lambungnya ditombak, yang
keluar bukanlah darah, melainkan air. Darah yang tercurah tersebut masuk ke
dalam retakan dan menyentuh tutup pendamaian untuk pertama kalinya, setelah
ribuan tahun. Darah profetis yang mendamaikan manusia dengan Tuhan. Dan semuanya
sudah tergenapi. Yesus berkata, “Aku tidak meniadakan Hukum Taurat tetapi Aku
datang untuk menggenapinya.” Saat Darah Yesus menetes ke tutup pendamaian, maka
semuanya sah, dosamu diampuni.
Pada saat itu, iblis tidak tahu. Dia pikir bahwa kematian Yesus adalah
kemenangannya. Tetapi di detik Yesus mati, mimpi buruk bagi iblis dan
pengikutnya dimulai. Pada saat Darah Tuhan habis tercurah, iblis tertawa dan
merasa bahwa dia sudah menang. Padahal Darah-Nya mengucur ke bawah dan menyentuh
tutup pendamaian. Pada saat itu, Bapa berkata, “Selesai. Dosa kalian diampuni.
Anak-Ku yang membayar semuanya.” Iblis kemudian kaget saat dia sadar bahwa Darah
Yesus sampai ke tutup pendamaian. Iblis gemetar dan mimpi buruknya dimulai.
Saat Yesus mati apa yang terjadi?
1 Petrus 3:18-20, “Sebab
juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk
orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang
telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan
menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada
roh-roh yang di dalam penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada
waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar
waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan
orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.”
- Pada waktu Yesus mati, Roh-Nya pergi kemana? Roh-Nya tidak naik ke sorga. Dia menuju ke dunia orang mati, dimana orang-orang kudus-Nya menanti saat kedatangan-Nya. Untuk orang yang menolak Tuhan, mereka semua dipenjara. Tetapi untuk orang-orang kudus-Nya, mereka menunggu di tempat penantian di hades. Yesus pergi ke dunia orang mati, bukan untuk kotbah, tetapi untuk memproklamasikan tentang apa yang telah dilakukan-Nya. Yesus berkata, “Aku menebus dosa-dosamu. Semuanya sudah digenapi.” Dan orang-orang benar berkata, “Tuhan telah melepaskan kita.”
Matius 27:52-53, “dan
kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota
kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.”
- Mereka yang dibangkitkan adalah orang-orang benar. Ketika Mesias ‘Juruselamat’ telah datang, maka semua belenggu dilepaskan. Saat Yesus bangkit, mereka semua pun ikut bangkit dari kuburnya.
- Mengapa semua belenggu bisa terlepas? Karena di hari yang sama, Yesus mendatangi tahta iblis dan berkata, “Halo, kita ketemu di sini. Semua dosa manusia, sudah Aku tebus. Genap seperti yang dikatakan Bapa-Ku. Tumit-Ku sudah diremukkan, sekarang bagian Aku yang meremukkan kepalamu.” Pada saat itu, iblis dilucuti dari segala kuasanya. Dan kemudian Yesus berkata, “Yang mau keluar, mari keluar dengan Aku.” Oleh karena itu, mereka mengalami kebangkitan orang mati secara massal. Dan hal ini akan terjadi lagi. Kita akan melihat oma opa kita yang percaya kepada Yesus akan muncul dan kita juga akan dibawa Tuhan ikut bersama dengan Dia di dalam pengangkatan Gereja Tuhan.
- Iblis berkata, “Gila, kita ditipu.” Pada hari itu hancur semua yang sudah dilakukan iblis. Yesus merampas jiwa-jiwa yang ada untuk pergi bersama dengan Dia. Dan pada hari yang ketiga, Yesus bangkit dari antara orang mati. Dan kita semua berkata, “Terima kasih Tuhan, Engkau sudah bangkit daripada orang mati.”
Yeremia 29:11 (TB), “Sebab
Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan
kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Jeremiah 29:11 (NIV), “For I
know the plans I have for you,” declares the Lord, “plans to prosper you and
not to harm you, plans to give you hope and a future.”
- Rancangan-Ku bagimu adalah rancangan yang membuat kamu berkelimpahan dan sejahtera, dan bukan untuk mencelakai engkau, rencana untuk harapan dan masa depan.
- Yesus menyelesaikan bagian-Nya. Dia melepaskan yang terpenjara, yaitu orang-orang kudus-Nya. Mereka semua bangkit bersama Yesus, dan pada saat yang bersamaan, tahta iblis dihancurkan.
Lukas 4:5-8, “Kemudian
ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia
memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. Kata Iblis kepada-Nya:
"Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab
semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja
yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan
menjadi milik-Mu." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis:
Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau
berbakti!"”
- Iblis pernah meng-claim bahwa semua kuasa telah diberikan kepadanya. Tetapi pada saat tahtanya dihancurkan, segala kuasa telah diberikan kepada Yesus.
Sebelum naik ke Surga, di dalam Matius
28:18-20 dikatakan bahwa, “Yesus
mendekati mereka dan berkata, “Kepadaku telah diberikan segala kuasa di sorga dan
di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai
kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.””
- Yesus sudah bangkit, oleh karena itu mari kita juga bangkit.
- Percaya pada Yesus, terima Dia jadi Tuhan dan Juruselamat pribadimu. Dan katakan bahwa aku mau menerima penebusan dan rancangan-Nya yang ajaib.