Ev. Nani Susanti
Persekutuan Doa, Bandung
12 April 2014
Kebaktian pukul 17.00
Di Samarinda, saya bertemu dengan seorang anak. Sejak usia
4 tahun, anak ini sudah bergaul dengan kuasa
gelap, dia sering mendengar suara-suara, diajak ngobrol, dan bahkan bermain. Mamanya tidak mempedulikannya. Hingga pada akhirnya anak ini mulai menanggapi suara-suara tersebut dan iblis menampakkan diri padanya. Pada saat anak ini berusia 17 tahun, dia diberi tahu untuk membuat 3 buah jubah. Ada sebuah jubah yang khusus dipakai saat menari. Anak ini pada siang hari tidur dan banyak beraktivitas pada malam hari, karena pukul 21.00 hingga pukul 03.00 dini hari
adalah waktu untuk melakukan pertemuan-pertemuan
dengan kuasa gelap.
Anak
ini diberi 500 setan untuk mengawal
dia. Anak ini juga kadang mendapat instruksi
untuk pergi
ke tempat yang akan terjadi tabrakan, pada saat tabrakan terjadi, roh orang yang mati tersebut secara otomatis menjadi pengikut dia. Anak ini mempunyai berbagai macam roh, ada roh kecelakaan, roh maut, roh
perpecahan, dsb.
Sasarannya adalah orang kristen, tetapi bukan orang Kristen
yang
ecek-ecek, tetapi orang Kristen yang sungguh-sungguh
kepada Tuhan.
Kenapa? Karena orang Kristen yang
ecek-ecek, sudah otomatis menjadi bawahannya. Kalau anak ini melihat ada orang Kristen yang sungguh-sungguh, maka dia akan berunding dengan
pengikutnya, apa yang harus dilakukan
terhadap orang Kristen tersebut. Dia merencanakan kecelakaan, cacat fisik, atau kematian, tujuannya adalah agar orang Kristen tersebut “kecewa” kepada Tuhan. Misalnya
ada sebuah rumah tangga yang kuat, dia akan mengirim dan memasukkan roh perceraian, roh salah paham, dsb. Mengerikan.
Hal itu
semua biasa disebut jerat iblis.
Saat
ini, dia
sudah bertobat. Yang sungguh mengejutkan
adalah anak kandungnya pun diberi nama oleh iblis. Christover, dst. Saat ini sedang masuk pengadilan
untuk melakukan pengajuan ganti nama, dia
keluarkan sekitar Rp 15.000.000. Tapi hingga saat
ini, dia dan keluarganya statusnya belum bersih, kedua anaknya tidak berani melihat saya secara
langsung. Bahkan dia sendiri pun
ketika saya
kotbah, bersembunyi di belakang pilar. Dia
sudah
didoakan, sudah melakukan pelepasan terus-menerus, dan tetap setiap malam masih aksi-aksi perebutan jiwa. Hari-hari ini, kita harus minta dipaksa oleh Tuhan dan memiliki hati yang tetap percaya, bahwa mengikut Tuhan adalah pilihan yang terbaik.
“Segala
sesuatu yang tidak enak yang
diizinkan Tuhan di dalam hidup kita adalah sesuatu ujian
yang paling
ringan.
Tuhan berjanji bahwa
Dia akan selalu menyertai kita
hingga kesudahannya.”
Ada orang-orang yang
mengirimkan pesan di BB, yang isinya berkata, “Hati-hati jangan keluar malam, atmosfer di negara kita sedang tidak enak, terutama
untuk para keturunan Tionghoa, dst”. Si
pengirim pesan merasa ketakutan dan
menyebarkan pesan yang menakutkan. Saya berkata, “Sudahlah, benar atau
tidak, yang penting pribadi kita melekat dengan Tuhan, minta
perlindungan yang sempurna yang dari
Tuhan. Diam di rumah pun, rumah kita bisa ambruk atau terbakar kapanpun. Jadi, yang penting minta perlindungan Tuhan. Perlu hati yang melekat
dan percaya penuh.”
Pada
tanggal 15 April 2014 ini akan terjadi “Bloodmoon”, yang merupakan salah satu tanda akhir zaman. Bagaimana
supaya kita dilindungi? Kemaren saat Hamba-Hamba Tuhan berdoa, saya melihat sebuah penglihatan yang menakutkan diri saya. Ada
laut, gelombang-gelombang airnya semakin besar, ada gunung-gunung di dalam laut yang
meletus, yang mengeluarkan api dan lahar,
sehingga lautan menjadi merah dan berubah menjadi lautan api. Saya bertanya-tanya, “Akan terjadi apa di hari-hari ke depan? Saya pun baru kali ini mendengar bahwa terdapat banyak gunung di dalam laut.
Ternyata memang
gunung-gunung di bawah laut itu ada, ada yang di dekat palungan Sunda dan Bengkulu, Sumatera. Kalau gunung-gunung ini meletus, maka pulau Jawa dan Sumatera bisa jadi terbelah dua. Kita terus mendoakan soal lempengan yang bergeser ini. Sampai Tuhan berkata bahwa kita mendapatkan Perjanjian Darah. Tuhan berkata bahwa apapun yang diizinkan
Tuhan, semuanya masih bisa ditahan dan dapat dibuat tidak begitu membahayakan. Kita tidak tahu di tempat mana
kita berada, tapi kita bisa memegang dan berdiri di
atas Perjanjian
Darah.”
Perjanjian Darah
Matius 26:26-29, “Dan ketika mereka sedang
makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu
memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah,
inilah tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu
memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan
ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak
orang untuk pengampunan dosa. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari
sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku
meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan
Bapa-Ku."”
- Yesus sudah mengalami dan menang. Kita juga, orang-orang yang berada di dalam Dia, pasti menang juga.
- Murid-murid harus tahu bahwa pada saat makan, roti tersebut adalah tubuh yang sudah dipecah, sehingga mereka menerima jaminan yang luar biasa.
- Yesus berkata bahwa Darah itu merupakan Darah Perjanjian. Tuhan juga berkata bahwa anggur adalah lambang daripada Darah-Nya. Oleh karena itu, kita bisa berkata bahwa, “Aku berdiri dan berpegang teguh pada Perjanjian Darah-Mu, iblis tidak bisa menjamah semua yang Engkau percayakan padaku dan keluargaku. Aku berdiri pada perjanjian Darah, oleh karena itu akan terjadi pengampunan dosa, dimana tidak ada dosa, maka otomatis tidak akan maut yang boleh datang.” Iblis terus berusaha agar kita menjadi berdosa agar dia bisa mengobok-ngobok hidup kita.
Keluaran 12:7, 13, 22-23, “Kemudian dari darahnya
haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang
atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya. Dan darah itu menjadi tanda
bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu,
maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di
tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir. Kemudian kamu harus
mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah
pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang
pintu; seorang pun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi. Dan
TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada
ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu
dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi.”
- Tanggal 14 April 2014 malam, kita oleskan ambang atas dan pada kedua tiang pintu rumah kita dengan anggur yang merupakan Darah Yesus.
- Roh maut tidak pandang bulu, ketika roh maut datang, semua yang ada akan mati. Roh maut ini takut akan darah. Karena di dalam darah ada kehidupan dan Darah Yesus adalah Darah Perjanjian. Saat kita mengoleskan, kita dapat mengatakan, “Saya berdiri di atas Perjanjian Darah dengan Tuhan Yesus yang telah mati di kayu salib. Saya berhak menerima perjanjian ini. Oleh karena itu, saya oleskan darah ini, kami semua dihindarkan dari segala maut pada keluarga, usaha kami, dan seluruh hal yang telah Tuhan percayakan pada kami.”
- Kenapa kita harus berkata-kata atau mendeklarasikan? Karena saat kita mendeklarasikan sesuatu, maka iman kita akan tumbuh dan semua perkataan kita akan jadi seperti yang kita katakan.
Perjanjian
Pelangi
Dunia
memprediksi bahwa Tsunami akan terjadi dimana-mana. Ada ratusan titik tsunami. Di Sion,
belakangan ini saya memperhatikan pola hujannya, pola
hujannya ini
aneh. Misalnya pukul 15.00, mendungnya aneh, di zona yang hujan akan gelap sekali, di tempat lain
terang.
Sesudah hujan besar dan pohon tumbang, kemudian awan gelap itu berpindah. Di sini tempat
yang sudah hujan akan menjadi terang, dan di
tempat yang belum kena hujan menjadi gelap sekali.
Petirnya menakutkan. Setiap ada hal yang seperti itu, Tuhan sudah pernah
memberikan senjata bagi kita, yaitu payung atau tudung
perlindungan
dan Perjanjian Pelangi. Ada orang-orang
yang berkata, “Itu kan Perjanjian Tuhan dengan Nuh, perjanjian itu kan di Perjanjian Lama dan bukan untuk saya.” Coba kita baca di dalam Alkitab, Tuhan berkata
bahwa Perjanjian ini berlaku untuk Nuh dan semua
keturunannya.
Setelah bumi ditutupi air, hanya keluarga
Nuh yang tersisa. Keluarga Nuh tersebar ke seluruh bumi dan beranak cucu. Jadi kita semua
adalah keturunan Nuh.
Kejadian 8:20-22, “Lalu Nuh mendirikan
mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung
yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban
bakaran di atas mezbah itu.Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu,
berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi
karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak
kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah
Kulakukan. Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan
menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."”
- Saat Nuh diselamatkan dari banjir yang menutupi seluruh dunia, Nuh merasa sangat bersyukur dan berkata bahwa kalau saja dia tidak menuruti kehendak Tuhan, maka dia pun akan ikut mati. Oleh karena itu, setelah air menjadi surut, yang dilakukan Nuh pertama kali adalah membuat mezbah, dia memberikan korban ucapan syukur dan mempersembahkan semua yang tidak haram, dia mempersembahkan semua yang halal bagi Tuhan.
- Apa pengertiannya? Buat hidup kita sedemikian rupa, sehingga kita mempunyai penyembahan setiap hari kepada Tuhan. Anda mungkin berkata, “Wah.. Suaraku kurang bagus..” Anda bisa ikut nyanyi dan menyembah saat Anda menyetel lagu. Akan lebih bagus kalau Anda bisa bermain musik sendiri.
- Apa pengertian “Tidak Haram”? Tidak haram adalah segenap hati, menyembah dengan hati, main musik dengan hati, menari dengan hati.
- Tuhan berkata bahwa manusia sejak kecil pun, hatinya sudah jahat.
Kejadian 9:11-17, “Maka Kuadakan perjanjian-Ku
dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh
air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi." Dan
Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan
kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu,
turun-temurun, untuk selama-lamanya: Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu
menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. Apabila kemudian Kudatangkan awan
di atas bumi dan busur itu tampak di awan, maka Aku akan mengingat
perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang
hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah
untuk memusnahkan segala yang hidup. Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan
melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan
segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi." Berfirmanlah
Allah kepada Nuh: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan
segala makhluk yang ada di bumi."”
- Air bah adalah tsunami. Ada beberapa orang yang berkata, “Kok masih tetap ada tsunami hingga sekarang?” Memang tetap ada, tetapi skalanya tidak seperti pada zaman Nuh, melanda seluruh dunia sampai tidak ada lagi yang dapat hidup. Memang tsunami dapat terjadi, tetapi skalanya tidak seberapa.
- Tuhan berkata bahwa Perjanjian Pelangi ini berlaku untuk selama-lamanya, oleh karena itu, kita bisa berkata, “Tuhan, aku berdiri di atas Perjanjian Pelangi.” Satu atau dua bulan setelah tsunami di Aceh, saya pergi ke sana. Baunya masih amis, karena baru selesai tsunami. Saya bertemu dengan seorang Hamba Tuhan yang bercerita bahwa dia baru saja keluar dari Gereja. Seselesainya kebaktian, banyak sekali anak muda yang bergerombol di motornya. Tiba-tiba, ada suara berguruh yang besar dan pada saat itu dia tidak bisa menyelamatkan apa-apa. Hamba Tuhan ini tergulung ombak dan tersangkut di pohon, selama tsunami terjadi, dia memegang pohon sambil berkata, “Tuhan, Engkau adalah tempat perlindunganku.” Setelah tsunami itu selesai, air kembali ke laut, dan dia selamat. Saya bertanya, “Bagaimana perasaannya?” Dia sendiri pun tidak mengerti, karena ada kapal-kapal besar yang terseret arus dan tersangkut di atas rumah.
- Setiap kali ada badai katakan, “Tuhan aku berdiri di atas Perjanjian Pelangi.” Coba perhatikan, saat Nuh membuat mezbah, Tuhan mencium bau yang harum, barulah kemudian Tuhan mengucap sesuatu. Saat sungguh-sungguh menyembah Tuhan, Tuhan akan bertindak. Jadi kita tidak bisa main-main dalam penyembahan.
- Jangan membatasi Tuhan dengan berpikir bahwa kalau kita sudah berdoa akan selalu muncul pelangi. Ada detik-detik tertentu Tuhan akan memunculkannya.
Melengkapi
kesaksian Lanny
Saat
melihat orang yang
tertabrak, orang itu tergeletak. Lanny mengusir roh maut dan Petrus mengambil anggur yang merupakan Darah Yesus. Petrus berkata, “Darah Yesus membebaskan orang ini dari maut. Pak, panggil Yesus!! Panggil Yesus!! Dan sesaat
kemudian, orang tersebut langsung bangun.” Pikir saya, orangnya kurus, seorang remaja, karena dia bisa mental sangat
jauh dari mobil. Nyatanya gemuk dan sudah mempunyai dua orang anak.