Friday, October 26, 2012

Ishak – Pahad Yitzak

Pdt. Petrus Agung
7 Oktober 2012
@ JKI Injil Kerajaan, Holy Stadium, Semarang

Introduction
Dari kejauhan, di tempat saudara berdiri, apabila saudara melihat ke mimbar, saudara akan melihat kita semua yang ada di mimbar seperti menempel dengan gambar salib yang ada di monitor di belakang kami. Sebenarnya ada jarak antara monitor bergambar salib dengan para penyanyi. Kita kadang kala melihat segala sesuatu secara 2 dimensi.
Pada suatu ketika, Ishak berkata pada Esau, “Aku harus memberikan hak kesulungan padamu”. Gambarannya seperti ini, Esau disuruh untuk berburu, kemudian Ishak akan memakan hasil buruan Esau, dan kemudian Ishak akan memberkati Esau dengan hak kesulungan. Nah pertanyaannya, apa yang membuat Ishak berkata bahwa dia sebentar lagi akan mati? Pertanyaan berlanjut, sebentar lagi itu kapan? Ada hamba Tuhan yang menghitung akan hal ini. Yakub bekerja pada Laban setelah mencuri kesulungan kakaknya, kurang lebih 130 tahun lamanya. Kemudian dia kembali pada bapanya, dengan 12 anak laki-lakinya, nyatanya pada saat itupun, Ishak masih hidup. Apakah 130 tahun itu sebentar?
Kemampuan cara melihat 2 dimensi itu pun diubah Tuhan. Manusia berkata, “Ishak kamu salah memilih orang”, tetapi Tuhan berkata, “Tidak”. Ada banyak dari kita melihat janji-janji Tuhan dan mendengar Tuhan berkata-kata. Semua orang pasti mengalami kesalahan, karena kita adalah manusia. Saya berdoa supaya Anda dapat melihat secara 3 dimensi, dengan demikian Anda akan dapat mengukur segala sesuatu yang ada di dalam roh kita, sehingga kita menerima ketajaman yang luar biasa.

Kejadian 26:1-14, “Maka timbullah kelaparan di negeri itu. --Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin. Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: "Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu. Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu. Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku." Jadi tinggallah Ishak di Gerar. Ketika orang-orang di tempat itu bertanya tentang isterinya, berkatalah ia: "Dia saudaraku," sebab ia takut mengatakan: "Ia isteriku," karena pikirnya: "Jangan-jangan aku dibunuh oleh penduduk tempat ini karena Ribka, sebab elok parasnya." Setelah beberapa lama ia ada di sana, pada suatu kali menjenguklah Abimelekh, raja orang Filistin itu dari jendela, maka dilihatnya Ishak sedang bercumbu-cumbuan dengan Ribka, isterinya. Lalu Abimelekh memanggil Ishak dan berkata: "Sesungguhnya dia isterimu, masakan engkau berkata: Dia saudaraku?" Jawab Ishak kepadanya: "Karena pikirku: Jangan-jangan aku mati karena dia." Tetapi Abimelekh berkata: "Apakah juga yang telah kauperbuat ini terhadap kami? Mudah sekali terjadi, salah seorang dari bangsa ini tidur dengan isterimu, sehingga dengan demikian engkau mendatangkan kesalahan atas kami." Lalu Abimelekh memberi perintah kepada seluruh bangsa itu: "Siapa yang mengganggu orang ini atau isterinya, pastilah ia akan dihukum mati." Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya. Ia mempunyai kumpulan kambing domba dan lembu sapi serta banyak anak buah, sehingga orang Filistin itu cemburu kepadanya.

Perhatikan dari Nama
Nama Ishak memiliki arti “tertawa”. Suatu hari ketika Tuhan berkata kepada Abraham dan Sara bahwa tahun depan mereka akan mempunyai anak, maka kemudian mereka berdua tertawa. Tuhan kemudian menegur Sara, “Kenapa kamu tertawa?” dan kemudian Sara membantah bahwa dia tidak tertawa, kemudian Sara diam. Ketika Tuhan berbicara, Abraham yang merupakan orang yang paling beriman pun, menertawakan perkataan Tuhan. Hingga ketika akhirnya mereka mendapatkan anak, maka Abraham berkata, “Kita tertawa mendengar perkataan Tuhan, lihat kenyataannya sekarang, anak kita lahir, oleh karena itu kita beri dia nama tertawa”. Alasannya:
  • Kalau Tuhan berjanji, sekalipun sukar percaya dan kita cenderung menertawai Tuhan, Dia akan tetap memberikan sesuai dengan janji-Nya, pada waktu-Nya. Walau Tuhan ditertawai oleh kita atau bahkan orang banyak, janji-Nya pasti tetap terjadi. Dalam hal ini, Tuhan mau berbicara, “Sekalipun ditertawakan akan tetap jadi, karena Firman-Ku adalah ya dan amin”.
  • Kita sering mendapatkan janji-janji Tuhan. Dan pasti respon kita adalah amin. Namun pada kenyataannya, orang-orang banyak yang menertawakan kita. Perlu diingat saudara, kalau Tuhan sudah berjanji, janji-Nya adalah ya dan amin dan pasti terjadi. Pertanyaannya, apakah kita bisa bertahan dan berkata, “Lihat ya nanti, siapa yang terakhir akan tertawa”. Kita harus melatih hidup kita supaya kita tidak mudah hancur.
  • Thomas Alfa Edison mengalami kegagalan sebanyak 2.000 kali. Suatu kali dia bertemu dengan orang sinis, yang sangat pintar mencemooh dan melontarkan kata-kata yang sangat menyakitkan hati. Sebenarnya, kita harus berterima kasih kepada mereka, karena orang-orang yang seperti ini justru memicu kita agar kita lebih maju. Suatu kali orang sinis ini berkata, “Oo, kamu toh orang yang 2.000 kali gagal?” Pada saat itu, si orang sinis belum tahu bahwa Thomas Alfa Edison sudah berhasil. Orang yang sinis selalu melihat sisi  negatif seseorang. Thomas kemudian berkata, “Tidak, aku tidak gagal 2.000 kali”. Orang sinis itu kembali berkata, “Kamu jangan menutupi fakta deh, semua orang sudah tahu tuh”. Thomas menjawab, “Kamu salah menilai seseorang, aku tidak gagal 2.000 kali, tetapi aku menemukan 2.000 cara yang tidak kamu lakukan untuk menemukan sebuah bohlam”.
  • Ketika Tuhan berkata-kata dan orang menertawakan Dia, itu sudah sangat sering terjadi. Sejak Nuh disuruh Tuhan untuk membangun bahtera di atas gunung, orang-orang menertawakan dia. Masa air tingginya sampai ke gunung? Namun kita lihat peristiwa ini, “Siapa yang pada akhirnya tertawa?” Tuhan lah yang akan tertawa pada akhirnya. Ikuti kehendak-Nya, maka kita akan dibuat tertawa juga oleh Tuhan. Orang-orang silakan berlomba mengejek kita, tetapi nyatakan bahwa Ishak-Ishak sedang datang ke dalam hidup kita. Kalau kita tidak ditertawakan orang, saya prihatin kalau-kalau impianmu terlalu kecil. Pertanyaannya, “Siapkah Anda ditertawakan orang?”
Abraham tahu diri. Dia menggunakan nama ini untuk mengingatkan diri mereka, bahwa bukan karena iman, bukan karena kemampuan kita, tetapi semua karena anug’rah-Nya dan Abraham dan Sara tidak pernah percaya sebenarnya. Abraham dan Sara sedang menertawakan diri mereka sendiri. Pada masa-masa ini, jarang loh ada orang yang bisa menertawakan dirinya sendiri. Banyak orang yang terus mempertahankan diri, memuliakan diri, menjaga, dan mengkeramatkan dirinya. Jarang yang dengan sadar tertawa dan mengakui bahwa sebenarnya kita ini tidak mampu dan semua boleh terjadi karena anug’rah-Nya. Orang yang tidak bisa menertawakan dirinya, itu artinya orang itu tidak pernah sadar diri, orang itu punya standard kebenarannya sendiri, maka orang itu akan selalu benar dan memandang orang lain selalu salah. Kalau orang ini pintar berdebat, dia akan menjadi orang yang paling benar dan orang lain paling salah.
Beberapa hari yang lalu ketika saya berada dalam perjalanan pulang ke rumah, saya lewat sebuah perempatan. Tempat itu kadang penuh dan kadang tidak. Di sana saya perhatikan ada seorang Polantas (Polisi Lalu Lintas) yang menerima uang. Orang ini rambutnya panjang, memakai celana pendek, dan dia menggunakan bendera merah untuk mengatur lalu lintas. Pada saat itu, jalanan sedang sepi. Di sebelah dia ada motor dan di belakang dia pun ada ibu-ibu yang  naik motor juga. Orang ini kemudian menggerak-gerakan tangannya untuk mengatur lalu lintas. Permasalahannya, dia tidak belajar caranya dan orang ini benar-benar mengerikan. Logikanya, tidak mungkin terjadi kecelakaan, toh jalanan sedang sepi. Kita akan belajar dari hal ini bahwa kalau kita tidak kompeten mengatur, maka akan timbul masalah. Pada saat itu, motor dengan motor, tabrakan satu sama lain di depan dia. Kedua motor jatuh, bahkan sampai penumpangnya susah bangun. Setelah jatuh, orang ini malah memarahi korban perbuatannya sendiri dan berkata, “Kamu ora nurut aku, aku suruh berhenti kamu maju, dsb”. Ibu-ibu sudah jatuh, lecet, kesusahan bangun, plus dimarahi lagi. Pada hari itu, saya melihat pemandangan lucu dari orang yang tidak tahu diri. Tangan kiri orang ini memegang bendera, sambil prat-prit peluit, tangan kanan dan tangan kirinya bergerak bersamaan, ya otomatis tabrakan. Sudah kejadian akibat ulahnya, dia malah tidak merasa bersalah, tetap merasa benar, dan bahkan terus menyalahkan orang lain.
Dari semua cara orang hidup dalam berkat, ujungnya mengacu kepada sikap hati dan kerendahan hati kita. Itulah dasarnya. Sadari dan tahu diri siapa kita. Semua yang ada pada kita semata-mata karena anug’rah.

Ishak Menabur
Orang mengetahui cara bercocok tanam sejak zaman Kain. Pada zaman Nuh, Nuh menanam anggur. Ketika zaman Abraham, tidak ada satu ayat pun di Alkitab yang mengindikasikan bahwa Abraham pernah bercocok tanam. Abraham bersifat nomaden (tempat tinggalnya berpindah-pindah), oleh karena itu dia banyak menggali sumur. Ishak lahir di lingkungan yang tidak pernah belajar tentang agro. Sehingga tidak ada yang mengajarkan cara menabur dan memelihara tanaman. Pertanyaannya, apa yang membuat Ishak menabur?
  • Mental yang berubah dari pengungsi jadi penghuni. Sejak Abimelekh berkata, “Barang siapa yang mengganggu Ishak akan dihukum”, maka Ishak mendapatkan rasa aman di negeri orang Filistin. Demikian juga dengan kita, ada banyak orang yang kurang diberkati karena secara mental tinggal di Indonesia sebagai pengungsi bukan penghuni. Teman-teman Tionghoa, dengar, Anda bukan pengungsi tapi Anda adalah penghuni Indonesia juga. Jangan hiraukan orang-orang yang mencina-cinakan Anda. Apabila Anda mengirim anak Anda ke luar negeri, berarti Anda mengirim anakmu menjadi pengungsi lagi itu namanya. Nikmatilah jatah Tuhan yang ada di dalam hidupmu.
  • Ishak mendengar Tuhan mengulangi janji-Nya kepada Abraham. Tuhan akan membuat benih Abraham dan Ishak berlipat kali ganda seperti bintang-bintang di langit. Di dalam benih, semua kaum di muka bumi akan diberkati. Ishak mendengar perkataan Tuhan, “Thy seed, thy seed, thy seed”. Dia tangkap perkataan Tuhan ini. Perkataan Tuhan berbeda dengan perkataan manusia. Perkataan Tuhan itu seperti bom yang ketika dilempar, bom itu akan pecah di udara dan kemudian menyebar. Apabila seseorang hanya belajar dari manusia saja, maka orang itu akan seperti apa yang orang itu katakan. Kalau seseorang belajar dari Firman, orang itu akan menerima lebih banyak ide ajaib, menangkap dengan tepat apa yang Tuhan mau sampaikan, dsb. Ishak mendengar kata “benih”, pengertiannya terbuka, kemudian Ishak mengambil langkah untuk menabur benih. Ishak berkata, “Ayahku tidak pernah menabur benih, tapi aku mau memegang perkataan Tuhan”.
  • Dikatakan bahwa Ishak kemudian menuai 100 kali lipat ganda. Di zaman itu, 100 kali lipat ganda adalah prestasi tuaian yang hampir mustahil. Banyak orang yang mentok di 60 kali lipat ganda. Ishak mendapatkan semuanya di tahun yang sama. Saya mau nyatakan bahwa 6 bulan ke depan adalah 6 bulan keajaiban luar biasa.
Saya menonton sebuah film seri Robin Hood yang dibuat BBC Inggris. Di dalam film ini ada cerita yang menarik. Robin Hood punya musuh yang bernama Sherif of Nottingham. Di zaman perang salib, perkataan Paus adalah seperti perkataan Tuhan. Apabila Pau berkata “terkutuk”, maka terkutuklah orang tersebut. Suatu hari Sheriff memaksa supaya Robin Hood dianggap sesat. Pada saat itu, kalau gereja menuding seseorang sesat, maka tidak ada lagi yang bisa melindungi orang tersebut, biasanya orang yang bersangkutan akan dibakar hidup-hidup. Pada saat itu, Uskupnya dipaksa untuk menyatakan sesat bahkan orang yang menolong Robin Hood pun akan ikut dikutuk ke neraka juga. Saat pernyataan “sesat” keluar, pastilah orang itu mati. Pada zaman sekarang, makna kata “sesat” sudah sangat susut sekali. Bahkan ada beberapa kalangan yang menyatakan segala sesuatu dianggap sesat oleh pendetanya.
Pada saat itu Robin Hood merasa panik. Singkat cerita, mereka semua mengetahui bahwa Uskupnya melanggar perintah Paus. Alkitab hanya boleh berbahasa latin dan tidak boleh diterjemahkan. Uskup ini menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Pada saat itu, Robin Hood melihat 1 lembar terjemahan tersebut, dia membaca, “Sekalipun engkau diserahkan untuk dibakar, tetapi tanpa kasih, semuanya sia-sia”. Robin berkata, ini berkat buat kami, dia kemudian menangis. Uskup ini kemudian dikucilkan ke Perancis.
Di akhir cerita, Uskup ini ternyata menerjemahkan Alkitab lagi sambil mengeluarkan air mata. Dia menulis, “Pada mulanya Tuhan menciptakan langit dan bumi” sambil menangis. Satu kata dapat mengubah banyak hal. Saya berkata, “Alkitab kita ini terlalu bersih di tangan kita”. Semua oleh karena ketaatan. Tuhan tidak memberikan jalan ke Surga saja, kalau kita berpikiran Tuhan hanya memberikan jalan ke Surga saha, Anda salah besar. Saya mau nyatakan, “Tidak ada waktu yang Dia izinkan sia-sia di dalam kehidupan kita. Rhemanya banyak, biarlah itu semua masuk ke dalam hati kita”.

Pahad Yitzak
Kejadian 31:42, “Seandainya Allah ayahku, Allah Abraham dan Yang Disegani oleh Ishak tidak menyertai aku, tentulah engkau sekarang membiarkan aku pergi dengan tangan hampa; tetapi kesengsaraanku dan jerih payahku telah diperhatikan Allah dan Ia telah menjatuhkan putusan tadi malam.
Kejadian 31:53, “Allah Abraham dan Allah Nahor, Allah ayah mereka, kiranya menjadi hakim antara kita." Lalu Yakub bersumpah demi Yang Disegani oleh Ishak, ayahnya.

  • "Yang disegani Ishak” dalam bahasa aslinya adalah “Pahad Yitzak”. Kata ini memiliki arti “Tuhan yang kepadanya Ishak gentar dan takut”. Karena Ishak gentar dan takut pada Tuhan, Tuhan yang Ishak gentari dan takuti itu juga berada bersama dengan Ishak, sehingga semua orang merasa takut dan gentar pada Ishak, karena Tuhannya Ishak suka mengintervensi tanpa Anda ketahui.
Dalam Kejadian 31:29, Laban berkata kepada Yakub, “Aku ini berkuasa untuk berbuat jahat kepadamu, tetapi Allah ayahmu telah berfirman kepadaku tadi malam: Jagalah baik-baik, jangan engkau mengatai Yakub dengan sepatah katapun.
  • Pada ayat ini kita melihat bagaimana Tuhan mengintervensi dan mengancam Laban.
Tunduklah pada Tuhan dan lawanlah iblis, maka dia akan lari daripadamu. Tuhan akan ada di samping kita dan kita akan menerima penghormatan dari manusia. Kita akan menerima pengangungan. Orang yang menerima “Favor of God”, dia akan juga menerima “Favor of Man”. Yakub tidak tahu ketika Tuhan mengancam Laban. Tuhan yang sama membuat Laban ketakutan dan gemetar.

Closing
Beberapa hari yang lalu, kami terkena macet di jalan, perjalanan pulang dari Holy Stadium ke rumah memakan waktu hingga 1 ½ jam. Pada saat itu, karena macet, saya berkata, “Mari kita belok ke kampung ini”. Pada hari itu, saya masuk ke sebuah kampung yang belum pernah saya masuki. Memang ujungnya tetap gagal, karena pada saat keluar dari kampung itu tetap macet lagi. Pada saat itu, saya masuk ke dalam sebuah kampung yang bersih, jalanannya sudah diaspal, dan tempat itu rapi. Saya juga sempat membaca sebuah tulisan di gerbang, biasanya kita menemukan tulisan “5km/jam” atau “Awas hati-hati”, dsb. Namun ada yang unik dari kampung ini. Saya membaca tulisan, “Anda sopan, kami segan”. Saya teringat akan sebuah firman yang berkata, “Apa yang ingin orang perbuat pada kita, perbuatlah itu”.
Abraham diminta Tuhan untuk menjalani negeri sedangkan Ishak diberkati benihnya. Yesus adalah mawar sharon yang paling harum dalam  kehidupan kita. Mari kita sanjung, hormati, dan sembah Dia.