@ JKI Injil Kerajaan, Holy
Stadium, Semarang
Introduction
Dari kejauhan, di tempat saudara berdiri, apabila saudara melihat ke
mimbar, saudara akan melihat kita semua yang ada di mimbar seperti menempel
dengan gambar salib yang ada di monitor di belakang kami. Sebenarnya ada jarak
antara monitor bergambar salib dengan para penyanyi. Kita kadang kala melihat segala
sesuatu secara 2 dimensi.
Pada suatu ketika, Ishak berkata pada Esau, “Aku harus memberikan hak
kesulungan padamu”. Gambarannya seperti ini, Esau disuruh untuk berburu,
kemudian Ishak akan memakan hasil buruan Esau, dan kemudian Ishak akan
memberkati Esau dengan hak kesulungan. Nah pertanyaannya, apa yang membuat
Ishak berkata bahwa dia sebentar lagi akan mati? Pertanyaan berlanjut, sebentar
lagi itu kapan? Ada hamba Tuhan yang menghitung akan hal ini. Yakub bekerja
pada Laban setelah mencuri kesulungan kakaknya, kurang lebih 130 tahun lamanya.
Kemudian dia kembali pada bapanya, dengan 12 anak laki-lakinya, nyatanya pada
saat itupun, Ishak masih hidup. Apakah 130 tahun itu sebentar?
Kemampuan cara melihat 2 dimensi itu pun diubah Tuhan. Manusia berkata,
“Ishak kamu salah memilih orang”, tetapi Tuhan berkata, “Tidak”. Ada banyak
dari kita melihat janji-janji Tuhan dan mendengar Tuhan berkata-kata. Semua
orang pasti mengalami kesalahan, karena kita adalah manusia. Saya berdoa supaya
Anda dapat melihat secara 3 dimensi, dengan demikian Anda akan dapat mengukur
segala sesuatu yang ada di dalam roh kita, sehingga kita menerima ketajaman
yang luar biasa.
Kejadian 26:1-14, “Maka timbullah kelaparan di negeri itu. --Ini
bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu
Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin. Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta
berfirman: "Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan
Kukatakan kepadamu. Tinggallah
di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan
memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan
seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada
Abraham, ayahmu. Aku akan
membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan
kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di
bumi akan mendapat berkat, karena
Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku,
yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku." Jadi tinggallah Ishak di Gerar. Ketika orang-orang di tempat itu bertanya tentang
isterinya, berkatalah ia: "Dia saudaraku," sebab ia takut mengatakan:
"Ia isteriku," karena pikirnya: "Jangan-jangan aku dibunuh oleh
penduduk tempat ini karena Ribka, sebab elok parasnya." Setelah beberapa lama ia ada di sana, pada suatu
kali menjenguklah Abimelekh, raja orang Filistin itu dari jendela, maka
dilihatnya Ishak sedang bercumbu-cumbuan dengan Ribka, isterinya. Lalu Abimelekh memanggil Ishak dan berkata:
"Sesungguhnya dia isterimu, masakan engkau berkata: Dia saudaraku?"
Jawab Ishak kepadanya: "Karena pikirku: Jangan-jangan aku mati karena dia." Tetapi Abimelekh berkata: "Apakah juga yang
telah kauperbuat ini terhadap kami? Mudah sekali terjadi, salah seorang dari
bangsa ini tidur dengan isterimu, sehingga dengan demikian engkau mendatangkan
kesalahan atas kami." Lalu
Abimelekh memberi perintah kepada seluruh bangsa itu: "Siapa yang
mengganggu orang ini atau isterinya, pastilah ia akan dihukum mati." Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam
tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian
kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya. Ia
mempunyai kumpulan kambing domba dan lembu sapi serta banyak anak buah,
sehingga orang Filistin itu cemburu kepadanya.”
Perhatikan dari Nama
Nama Ishak memiliki arti “tertawa”. Suatu hari ketika Tuhan berkata kepada
Abraham dan Sara bahwa tahun depan mereka akan mempunyai anak, maka kemudian
mereka berdua tertawa. Tuhan kemudian menegur Sara, “Kenapa kamu tertawa?” dan
kemudian Sara membantah bahwa dia tidak tertawa, kemudian Sara diam. Ketika
Tuhan berbicara, Abraham yang merupakan orang yang paling beriman pun, menertawakan
perkataan Tuhan. Hingga ketika akhirnya mereka mendapatkan anak, maka Abraham
berkata, “Kita tertawa mendengar perkataan Tuhan, lihat kenyataannya sekarang,
anak kita lahir, oleh karena itu kita beri dia nama tertawa”. Alasannya:
- Kalau
Tuhan berjanji, sekalipun sukar percaya dan kita cenderung menertawai Tuhan,
Dia akan tetap memberikan sesuai dengan janji-Nya, pada waktu-Nya. Walau Tuhan
ditertawai oleh kita atau bahkan orang banyak, janji-Nya pasti tetap terjadi. Dalam
hal ini, Tuhan mau berbicara, “Sekalipun ditertawakan akan tetap jadi, karena
Firman-Ku adalah ya dan amin”.
- Kita
sering mendapatkan janji-janji Tuhan. Dan pasti respon kita adalah amin. Namun
pada kenyataannya, orang-orang banyak yang menertawakan kita. Perlu diingat
saudara, kalau Tuhan sudah berjanji, janji-Nya adalah ya dan amin dan pasti
terjadi. Pertanyaannya, apakah kita bisa bertahan dan berkata, “Lihat ya nanti,
siapa yang terakhir akan tertawa”. Kita harus melatih hidup kita supaya kita
tidak mudah hancur.
- Thomas
Alfa Edison mengalami kegagalan sebanyak 2.000 kali. Suatu kali dia bertemu
dengan orang sinis, yang sangat pintar mencemooh dan melontarkan kata-kata yang
sangat menyakitkan hati. Sebenarnya, kita harus berterima kasih kepada mereka,
karena orang-orang yang seperti ini justru memicu kita agar kita lebih maju.
Suatu kali orang sinis ini berkata, “Oo, kamu toh orang yang 2.000 kali gagal?”
Pada saat itu, si orang sinis belum tahu bahwa Thomas Alfa Edison sudah
berhasil. Orang yang sinis selalu melihat sisi
negatif seseorang. Thomas kemudian berkata, “Tidak, aku tidak gagal 2.000
kali”. Orang sinis itu kembali berkata, “Kamu jangan menutupi fakta deh, semua orang
sudah tahu tuh”. Thomas menjawab, “Kamu salah menilai seseorang, aku tidak
gagal 2.000 kali, tetapi aku menemukan 2.000 cara yang tidak kamu lakukan untuk
menemukan sebuah bohlam”.
- Ketika Tuhan
berkata-kata dan orang menertawakan Dia, itu sudah sangat sering terjadi. Sejak
Nuh disuruh Tuhan untuk membangun bahtera di atas gunung, orang-orang
menertawakan dia. Masa air tingginya sampai ke gunung? Namun kita lihat
peristiwa ini, “Siapa yang pada akhirnya tertawa?” Tuhan lah yang akan tertawa
pada akhirnya. Ikuti kehendak-Nya, maka kita akan dibuat tertawa juga oleh
Tuhan. Orang-orang silakan berlomba mengejek kita, tetapi nyatakan bahwa Ishak-Ishak
sedang datang ke dalam hidup kita. Kalau kita tidak ditertawakan orang, saya
prihatin kalau-kalau impianmu terlalu kecil. Pertanyaannya, “Siapkah Anda ditertawakan
orang?”
Abraham tahu diri. Dia menggunakan nama ini untuk mengingatkan diri mereka,
bahwa bukan karena iman, bukan karena kemampuan kita, tetapi semua karena anug’rah-Nya
dan Abraham dan Sara tidak pernah percaya sebenarnya. Abraham dan Sara sedang menertawakan
diri mereka sendiri. Pada masa-masa ini, jarang loh ada orang yang bisa menertawakan
dirinya sendiri. Banyak orang yang terus mempertahankan diri, memuliakan diri,
menjaga, dan mengkeramatkan dirinya. Jarang yang dengan sadar tertawa dan mengakui
bahwa sebenarnya kita ini tidak mampu dan semua boleh terjadi karena anug’rah-Nya.
Orang yang tidak bisa menertawakan dirinya, itu artinya orang itu tidak pernah
sadar diri, orang itu punya standard kebenarannya sendiri, maka orang itu akan
selalu benar dan memandang orang lain selalu salah. Kalau orang ini pintar berdebat,
dia akan menjadi orang yang paling benar dan orang lain paling salah.
Beberapa hari yang lalu ketika saya berada dalam perjalanan pulang ke
rumah, saya lewat sebuah perempatan. Tempat itu kadang penuh dan kadang tidak. Di
sana saya perhatikan ada seorang Polantas (Polisi Lalu Lintas) yang menerima
uang. Orang ini rambutnya panjang, memakai celana pendek, dan dia menggunakan bendera
merah untuk mengatur lalu lintas. Pada saat itu, jalanan sedang sepi. Di
sebelah dia ada motor dan di belakang dia pun ada ibu-ibu yang naik motor juga. Orang ini kemudian
menggerak-gerakan tangannya untuk mengatur lalu lintas. Permasalahannya, dia
tidak belajar caranya dan orang ini benar-benar mengerikan. Logikanya, tidak
mungkin terjadi kecelakaan, toh jalanan sedang sepi. Kita akan belajar dari hal
ini bahwa kalau kita tidak kompeten mengatur, maka akan timbul masalah. Pada
saat itu, motor dengan motor, tabrakan satu sama lain di depan dia. Kedua motor
jatuh, bahkan sampai penumpangnya susah bangun. Setelah jatuh, orang ini malah
memarahi korban perbuatannya sendiri dan berkata, “Kamu ora nurut aku, aku
suruh berhenti kamu maju, dsb”. Ibu-ibu sudah jatuh, lecet, kesusahan bangun,
plus dimarahi lagi. Pada hari itu, saya melihat pemandangan lucu dari orang
yang tidak tahu diri. Tangan kiri orang ini memegang bendera, sambil prat-prit
peluit, tangan kanan dan tangan kirinya bergerak bersamaan, ya otomatis
tabrakan. Sudah kejadian akibat ulahnya, dia malah tidak merasa bersalah, tetap
merasa benar, dan bahkan terus menyalahkan orang lain.
Dari semua cara orang hidup dalam berkat, ujungnya mengacu kepada sikap
hati dan kerendahan hati kita. Itulah dasarnya. Sadari dan tahu diri siapa
kita. Semua yang ada pada kita semata-mata karena anug’rah.
Ishak Menabur
Orang mengetahui cara bercocok tanam sejak zaman Kain. Pada zaman Nuh,
Nuh menanam anggur. Ketika zaman Abraham, tidak ada satu ayat pun di Alkitab
yang mengindikasikan bahwa Abraham pernah bercocok tanam. Abraham bersifat
nomaden (tempat tinggalnya berpindah-pindah), oleh karena itu dia banyak menggali
sumur. Ishak lahir di lingkungan yang tidak pernah belajar tentang agro.
Sehingga tidak ada yang mengajarkan cara menabur dan memelihara tanaman. Pertanyaannya,
apa yang membuat Ishak menabur?
- Mental
yang berubah dari pengungsi jadi penghuni. Sejak Abimelekh berkata, “Barang siapa
yang mengganggu Ishak akan dihukum”, maka Ishak mendapatkan rasa aman di negeri
orang Filistin. Demikian juga dengan kita, ada banyak orang yang kurang
diberkati karena secara mental tinggal di Indonesia sebagai pengungsi bukan
penghuni. Teman-teman Tionghoa, dengar, Anda bukan pengungsi tapi Anda adalah
penghuni Indonesia juga. Jangan hiraukan orang-orang yang mencina-cinakan Anda.
Apabila Anda mengirim anak Anda ke luar negeri, berarti Anda mengirim anakmu
menjadi pengungsi lagi itu namanya. Nikmatilah jatah Tuhan yang ada di dalam
hidupmu.
- Ishak mendengar
Tuhan mengulangi janji-Nya kepada Abraham. Tuhan akan membuat benih Abraham dan
Ishak berlipat kali ganda seperti bintang-bintang di langit. Di dalam benih,
semua kaum di muka bumi akan diberkati. Ishak mendengar perkataan Tuhan, “Thy seed, thy seed, thy seed”. Dia
tangkap perkataan Tuhan ini. Perkataan Tuhan berbeda dengan perkataan manusia.
Perkataan Tuhan itu seperti bom yang ketika dilempar, bom itu akan pecah di
udara dan kemudian menyebar. Apabila seseorang hanya belajar dari manusia saja,
maka orang itu akan seperti apa yang orang itu katakan. Kalau seseorang belajar
dari Firman, orang itu akan menerima lebih banyak ide ajaib, menangkap dengan tepat
apa yang Tuhan mau sampaikan, dsb. Ishak mendengar kata “benih”, pengertiannya terbuka,
kemudian Ishak mengambil langkah untuk menabur benih. Ishak berkata, “Ayahku
tidak pernah menabur benih, tapi aku mau memegang perkataan Tuhan”.
- Dikatakan
bahwa Ishak kemudian menuai 100 kali lipat ganda. Di zaman itu, 100 kali lipat
ganda adalah prestasi tuaian yang hampir mustahil. Banyak orang yang mentok di
60 kali lipat ganda. Ishak mendapatkan semuanya di tahun yang sama. Saya mau
nyatakan bahwa 6 bulan ke depan adalah 6 bulan keajaiban luar biasa.
Saya menonton sebuah film seri Robin Hood yang dibuat BBC Inggris. Di
dalam film ini ada cerita yang menarik. Robin Hood punya musuh yang bernama Sherif
of Nottingham. Di zaman perang salib, perkataan Paus adalah seperti perkataan
Tuhan. Apabila Pau berkata “terkutuk”, maka terkutuklah orang tersebut. Suatu
hari Sheriff memaksa supaya Robin Hood dianggap sesat. Pada saat itu, kalau
gereja menuding seseorang sesat, maka tidak ada lagi yang bisa melindungi orang
tersebut, biasanya orang yang bersangkutan akan dibakar hidup-hidup. Pada saat
itu, Uskupnya dipaksa untuk menyatakan sesat bahkan orang yang menolong Robin
Hood pun akan ikut dikutuk ke neraka juga. Saat pernyataan “sesat” keluar,
pastilah orang itu mati. Pada zaman sekarang, makna kata “sesat” sudah sangat susut
sekali. Bahkan ada beberapa kalangan yang menyatakan segala sesuatu dianggap
sesat oleh pendetanya.
Pada saat itu Robin Hood merasa panik. Singkat cerita, mereka semua
mengetahui bahwa Uskupnya melanggar perintah Paus. Alkitab hanya boleh berbahasa
latin dan tidak boleh diterjemahkan. Uskup ini menerjemahkannya ke dalam bahasa
Inggris. Pada saat itu, Robin Hood melihat 1 lembar terjemahan tersebut, dia
membaca, “Sekalipun engkau diserahkan untuk dibakar, tetapi tanpa kasih, semuanya
sia-sia”. Robin berkata, ini berkat buat kami, dia kemudian menangis. Uskup ini
kemudian dikucilkan ke Perancis.
Di akhir cerita, Uskup ini ternyata menerjemahkan Alkitab lagi sambil
mengeluarkan air mata. Dia menulis, “Pada mulanya Tuhan menciptakan langit dan
bumi” sambil menangis. Satu kata dapat mengubah banyak hal. Saya berkata, “Alkitab
kita ini terlalu bersih di tangan kita”. Semua oleh karena ketaatan. Tuhan
tidak memberikan jalan ke Surga saja, kalau kita berpikiran Tuhan hanya
memberikan jalan ke Surga saha, Anda salah besar. Saya mau nyatakan, “Tidak ada
waktu yang Dia izinkan sia-sia di dalam kehidupan kita. Rhemanya banyak, biarlah
itu semua masuk ke dalam hati kita”.
Pahad Yitzak
Kejadian 31:42, “Seandainya Allah ayahku, Allah Abraham dan Yang Disegani oleh Ishak tidak
menyertai aku, tentulah engkau sekarang membiarkan aku pergi dengan tangan
hampa; tetapi kesengsaraanku dan jerih payahku telah diperhatikan Allah dan Ia
telah menjatuhkan putusan tadi malam.”
Kejadian 31:53, “Allah Abraham dan Allah Nahor, Allah ayah mereka,
kiranya menjadi hakim antara kita." Lalu Yakub bersumpah demi Yang Disegani oleh Ishak,
ayahnya.”
- "Yang
disegani Ishak” dalam bahasa aslinya adalah “Pahad Yitzak”. Kata ini memiliki arti
“Tuhan yang kepadanya Ishak gentar dan takut”. Karena Ishak gentar dan takut
pada Tuhan, Tuhan yang Ishak gentari dan takuti itu juga berada bersama dengan Ishak,
sehingga semua orang merasa takut dan gentar pada Ishak, karena Tuhannya Ishak
suka mengintervensi tanpa Anda ketahui.
Dalam Kejadian 31:29, Laban berkata kepada
Yakub, “Aku ini berkuasa untuk berbuat jahat kepadamu, tetapi Allah
ayahmu telah berfirman kepadaku tadi malam: Jagalah baik-baik, jangan engkau
mengatai Yakub dengan sepatah katapun.”
- Pada ayat
ini kita melihat bagaimana Tuhan mengintervensi dan mengancam Laban.
Tunduklah pada Tuhan dan lawanlah iblis, maka dia akan lari daripadamu.
Tuhan akan ada di samping kita dan kita akan menerima penghormatan dari
manusia. Kita akan menerima pengangungan. Orang yang menerima “Favor of God”, dia akan juga menerima “Favor of Man”. Yakub tidak tahu ketika
Tuhan mengancam Laban. Tuhan yang sama membuat Laban ketakutan dan gemetar.
Closing
Beberapa hari yang lalu, kami terkena macet di jalan, perjalanan pulang
dari Holy Stadium ke rumah memakan waktu hingga 1 ½ jam. Pada saat itu, karena
macet, saya berkata, “Mari kita belok ke kampung ini”. Pada hari itu, saya
masuk ke sebuah kampung yang belum pernah saya masuki. Memang ujungnya tetap
gagal, karena pada saat keluar dari kampung itu tetap macet lagi. Pada saat
itu, saya masuk ke dalam sebuah kampung yang bersih, jalanannya sudah diaspal,
dan tempat itu rapi. Saya juga sempat membaca sebuah tulisan di gerbang,
biasanya kita menemukan tulisan “5km/jam” atau “Awas hati-hati”, dsb. Namun ada
yang unik dari kampung ini. Saya membaca tulisan, “Anda sopan, kami segan”.
Saya teringat akan sebuah firman yang berkata, “Apa yang ingin orang perbuat
pada kita, perbuatlah itu”.
Abraham diminta Tuhan untuk menjalani negeri sedangkan Ishak diberkati
benihnya. Yesus adalah mawar sharon yang paling harum dalam kehidupan kita. Mari kita sanjung, hormati,
dan sembah Dia.