Tuesday, January 1, 2013

6 Panggilan - Pilar (Suara Sahabat)


Oleh: Ev. Iin Tjipto


Seperti namanya pilar demikianlah mereka yang Kupanggil untuk menjadi pilar-pilar atau soko guru, yaitu orang-orang yang bisa dipercaya dan selalu tenang. Tidak ada pilar yang sibuk menengok ke kanan dan ke kiri. Sebuah bangunan pasti akan runtuh jikalau pilar yang menopang seluruh bangunan berpindah tempat. Ada anak-anak-Ku yang Kupanggil sebagai pilar, namun seringkali mereka tidak menyadari panggilan ini. Dan pada akhirnya, mereka menjadi terlalu sibuk seperti seorang Martha dengan setumpuk daftar pekerjaannya.
Pilar adalah sesuatu yang solid dan kokoh. Kekuatan sebuah bangunan bertumpu pada pilar-pilar yang ada. Pilar setia menanggung setiap beban dengan doa dan iman, pilar akan berdiam di hadapan Tuhan dan setia. Ketika sebuah pilar ditancapkan, maka seberapa besar kekuatan yang harus dipikulnya, maka sedalam itulah kedalaman sebuah pilar harus ditancapkan ke dalam tanah. Ada anak-anak-Ku yang tidak tahan dengan proses ditancap dan ditekan ke bawah, sebelum sebuah bangunan nampak dibangun di atasnya. Harus ada sebuah pondasi yang kuat untuk bangunan yang besar. Banyak anak-anak-Ku yang tidak tahan dan tidak mengerti akan hal ini. Ingat, ada perumpamaan yang Aku katakan ketika seseorang membangun di atas landasan pasir, mereka mendengar firman tapi tidak melakukannya.
Pilar adalah orang yang merenungkan firman dan melakukannya atas hidupnya. Pilar akan Aku beri hal-hal yang besar. Setiap pekerjaan anak-anak-Ku sekali waktu akan menghalami ujian demi ujian. Ketika engkau membangun di atas pasir, tanpa pondasi, tanpa kedalaman, percayalah, hanya butuh sedikit angin pencobaan yang bertiup cukup kencang maka terbanglah lenyap berhamburan seluruh hasil pekerjaanmu. Berbeda dengan ketika engkau membangun pondasi di atas batu karang dengan pilar-pilar yang ditancapkan ke dalamnya. Tentu ada air mata, ada penderitaan, ada teriakan kesakitan ketika pilar itu dipukul masuk semakin dalam dan semakin dalam. Namun, ketika tiba waktunya dan bangunan mulai didirikan di atas pilar-pilar itu, lihatlah betapa kuat dan eloknya bangunan itu, bahkan angin kencang sekalipun tidak akan menggoyahkannya.
Mereka dengan panggilan sebagai pilar atau sokoguru akan mengalami banyak tekanan dan ujian demi ujian, untuk memurnikan hatinya dan menguji kesetiaannya. Untuk mengerti dan mengenal akan Aku, sangatlah penting untuk berakar kuat ke bawah sebelum naik ke atas untuk bertumbuh dan berbuah lebat.
Pilar kadang tidak menerima pujian. Bangunan yang tampak indah itu yang akan lebih banyak menerima pujian daripada pilar-pilar yang cenderung nampak dingin dan membisu. Mereka dengan panggilan pilar mengerti artinya mengabdi dan tinggal diam dekat dengan Tuannya. Pilar-pilar adalah orang-orang yang setia dan bekerja melayani tanpa pamrih dan bukan karena pujian. Pilar-pilar atau sokoguru mengerti artinya bahwa kemuliaan hanya milik Tuannya, dia hanya mengabdi dan setia mengerjakan apa yuang Tuannya perintahkan.
Panggilan sebagai pilar butuh ketekunan dan penantian sampai Tuannya bersabda. Kadang bahkan tidak dibutuhkan kalimat yang keluar dari Tuannya. Pilar yang dewasa mengerti artinya kedipan mata atau tatapan mata Tuannya. Mereka adalah orang-orang yang akan begitu besar di hadapan-Ku menjadi bagian dari tua-tua yang selalu melempar mahkotanya di hadapan tahta Allah. Kemuliaan mereka tidak banyak nampak di dunia, tetapi mereka menerima upah yang sangat besar di surga.
Doa, iman, kedewasaan, ketenangan, ketekunan, kesetiaan, pengabdian, bisa dipercaya, mengerjakan hal-hal yang banyak tidak disukai orang lain, bukan hal-hal yang spektakuler, tetapi hal-hal yang penting dan mendasar, bukan pengkotbah yang dashyat, tetapi seringkali guru yang meletakkan dasar kehidupan, itulah karakter seorang pilar.
Semakin banyak orang yang mau menyerahkan hidupnya sebagai pilar, maka semakin banyak hal-hal besar yang bisa dibangun bagi Kerajaan Surga. Setialah karena kemuliaan yang sangat besar telah Kusiapkan bagimu.